The Fault in Our Stars merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2014 Film yang disutradarai oleh Josh Boone ini pemainnya antara lain oleh Shailene Woodley, Ansel Elgort, dan masih banyak lagi. Tanggal rilisnya pada 16 Mei 2014.
Pemain :
- Shailene Woodley sebagai Hazel Grace Lancaster
- Lily Kenna sebagai Hazel Grace (anak-anak) Lancaster
- Ansel Elgort sebagai Augustus Waters
- Nat Wolff sebagai Isaac
- Laura Dern sebagai Frannie Lancaster
- Sam Trammell sebagai Michael Lancaster
- Willem Dafoe sebagai Peter van Houten
- Lotte Verbeek sebagai Lidewij Vliegenthart
- Mike Birbiglia sebagai Patrick
Sutradara :
Josh Boone
Produser :
Wyck Godfrey, Marty Bowen
Penulis :
Scott Neustadter,
Michael H. Weber
Berdasarkan Novel The Fault in Our Stars
karya John Green
karya John Green
Musik :
Mike Mogis,
Nate Walcott
Sinematografi : Ben Richardson
Penyunting : Robb Sullivan
Studio : Temple Hill Entertainment
Distributor : 20th Century Fox
Durasi : 126 Menit
Negara : Amerika Serikat
Bahasa : Inggris
Unsur Intrinsik :
Tema : Sepasang kekasih yang sama-sama mengidap penyakit kanker
Alur : -Alur Maju (Karena tidak menceritakan masa lampau)
-Alur Rapat (Karena pada saat Augustus meninggal sangat berpengaruh terhadap peran Hazel)
sudut pandang : orang pertama.
Tokoh dan Penokohan:
Hazel : Baik, Ramah dan Penyayang, pemurung, tidak bersemangat karena penyakitnya.
Augustus : Baik, Ramah dan Penyayang, ceria, bersemangat.
Isaac : Baik, Penyayang tetapi mudah kecewa
Ibu Hazel : Baik dan Penyayang
Ayah Hazel : Tegas, Baik dan Penyayang
Peter Van Houten : Kasar tetapi juga memiliki sifat peduli yang sangat tinggi.
Latar Peristiwa:
Latar Waktu : Pagi, Siang dan Malam
Latar Tempat : -Gereja (Pada saat menghadiri kelompok pendukung pasien kanker)
-Rumah Augustus ( Dia mengundang Hazel ke rumahnya untuk menonton film
sambil membahas pengalaman mereka dengan kanker.
-Rumah Sakit (Hazel tiba-tiba mendapat kasus serius di mana paru- parunya dipenuhi cairan dan dia terpaksa dibawa ke ICU)
-Amsterdam (Pada saat menemui penlis idaman Hazel "Paris Van Houten"
- Restaurant (Saat makan malam Hazel dan Ansel)
Latar Suasana : -Senang (Saat Hazel diperbolehkan ibunya untuk pergi ke Amsterdam bersama Augustus untuk menemui Paris Van Houten
-Tegang (Ketika Hazel tiba-tiba mendapat kasus serius di mana paru parunya dipenuhi cairan dan dia terpaksa dibawa ke ICU)
-Sedih (Ketika Augustus meninggalkan Hazel,keluarga dan sahabatnya untuk selamanya)
Unsur Intrinsik :
Tema : Sepasang kekasih yang sama-sama mengidap penyakit kanker
Alur : -Alur Maju (Karena tidak menceritakan masa lampau)
-Alur Rapat (Karena pada saat Augustus meninggal sangat berpengaruh terhadap peran Hazel)
sudut pandang : orang pertama.
Tokoh dan Penokohan:
Hazel : Baik, Ramah dan Penyayang, pemurung, tidak bersemangat karena penyakitnya.
Augustus : Baik, Ramah dan Penyayang, ceria, bersemangat.
Isaac : Baik, Penyayang tetapi mudah kecewa
Ibu Hazel : Baik dan Penyayang
Ayah Hazel : Tegas, Baik dan Penyayang
Peter Van Houten : Kasar tetapi juga memiliki sifat peduli yang sangat tinggi.
Latar Peristiwa:
Latar Waktu : Pagi, Siang dan Malam
Latar Tempat : -Gereja (Pada saat menghadiri kelompok pendukung pasien kanker)
-Rumah Augustus ( Dia mengundang Hazel ke rumahnya untuk menonton film
sambil membahas pengalaman mereka dengan kanker.
-Rumah Sakit (Hazel tiba-tiba mendapat kasus serius di mana paru- parunya dipenuhi cairan dan dia terpaksa dibawa ke ICU)
-Amsterdam (Pada saat menemui penlis idaman Hazel "Paris Van Houten"
- Restaurant (Saat makan malam Hazel dan Ansel)
Latar Suasana : -Senang (Saat Hazel diperbolehkan ibunya untuk pergi ke Amsterdam bersama Augustus untuk menemui Paris Van Houten
-Tegang (Ketika Hazel tiba-tiba mendapat kasus serius di mana paru parunya dipenuhi cairan dan dia terpaksa dibawa ke ICU)
-Sedih (Ketika Augustus meninggalkan Hazel,keluarga dan sahabatnya untuk selamanya)
- SINOPSIS
The Fault in Our Stars menceritakan sosok Hazel Grace (Shailene Woodley), yang tengah berjuang untuk terus melanjutkan hidup karena menderita kanker paru-paru stadium 4, ia harus menjalani berbagai macam perawatan medis dan perawatan psikologis sebagaimana penderita kanker pada umumnya. Namun membenamkan sisi keajaiban pada alur sebuah film, memang menjadi mainstream bagi film-film semacam ini. Setelah melewati masa krisis, Hazel bisa hidup dengan normal meski harus membawa-bawa tabung oksigen yang mencegah paru-parunya basah. Namun kenormalan Hazel hanya normalnya penderita kanker. Ia kesepian dan merasakan hidup yang begitu menyedihkan. Sebuah perkumpulan para penyandang penyakit pun diikutinya, meski hal ini tak membawa imbas apapun. Ia masih merasa bosan.
Segalanya berubah ketika Isaac (Nat Wolff), salah satu anggota perkumpulan tersebut,membawa temannya, Augustus Waters (Ansel Elgort). Augustus, yang biasa dipanggil Gus saja, merupakan penderita Osteosarcoma, dan mampu bertahan hidup setelah mengamputasi kakinya. Ia remaja yang periang, dan mampu mengubah hidup Hazel menjadi lebih berwarna.
Romantika terjalin diantara keduanya. Dan kelebihan The Fault in Our Stars adalah tak terjebak dalam dialog yang menyedihkan. Hidup sebagai penderita kanker dan osteosarcoma tak membuat keduanya melakukan dialog-dialog yang menyedihkan dan meratapi nasib. Dan kisah mereka semakin berwarna ketika Gus mengajak Hazel dan ibunya, Frannie (Laura Dern) ke Amsterdam, Belanda untuk mengunjungi Van Houten (William Dafoe), penulis buku An Imperial Affliction, buku favorit Gus dan Hazel.
Bertemu dan ditinggalkan merupakan kisah cinta yang biasa terjadi. Keabadian hanya milik cinta, bukan jasad yang menjadi penghuninya. Dan itu terjadi dengan Gus. Setelah kembali dari Amsterdam, sebuah hal yang tak terduga terjadi ketika kanker yang diderita August kembali kambuh. Selama ini Hazel selalu membayangkan bahwa ia yang akan meninggal lebih dulu. Namun kenyataan berbicara lain ketika kanker yang diderita August menghentikan detak jantungnya. Ia meninggal mendahului Hazel yang kembali meratapi hidupnya yang menyedihkan. Namun pertemuan dengan Gus mampu membuatnya tampil lebih dewasa. Gus banyak meninggalkan jejak-jejak romantisme dalam hidupnya yang bakal singkat.
- kelebihan : menurut saya film ini sangat bagus karena bukan hanya kisah cinta yang ditekankan pada film ini, tetapi ceritanya mengajarkan kita agar bisa terus bersemangat dalam menjalani hidup meskipun banyak cobaan yang menimpa. seperti hal nya Hazel dan August yang bisa hidup bahagia walaupun menderita penyakit kanker stadium akhir dan sudah divonis kematiannya. Josh Boone telah berhasil membawa mereka yang tidak menyukai film dengan kisah yang begitu drama ini menjadi film yang sangat diminati penonton. Apalagi, The Fault in Our Stars berdurasi cukup panjang, 126 menit. Film yang berbiaya USD 12 juta ini menyita perhatian dengan apiknya latar, tema dan ekslporasi karakter seluruh pemainnya. tidaklah mengherankan kalau TFIOS mendapatkan banyak Oscar buzz dari kritikus dan media-media untuk kategori Best Actress, Best Supporting Actress, dan Best Picture.
- kekurangan : menurut saya kekurangan pada film ini tidak terlalu banyak, hanya kekurangan pada alurnya yang terlalu cepat.
- kesimpulan : menurut saya secara keseluruhan, film The Fault in Our Stars patut ditonton karena banyak pelajaran yang dapat kita ambil setelah menonton film ini contohnya : berhenti lah mengeluh dalam menjalani hidup, syukurilah dengan apa yang dimiliki saat ini, dan yakinlah akan ada seseorang yang tulus mencintai kita apa adanya.
daftar pustaka :
http://kerlapkerliptanahku.blogspot.com/2014/09/unsur-intrinsik-novel-fault-in-our-stars_23.html
http://showbiz.liputan6.com/read/2069764/resensi-the-fault-in-our-stars-tontonan-sedih-nan-indah
http://www.bahasfilm.net/2014/06/sinopsis-film-drama-fault-in-our-stars.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar