Nama Kelompok
Ambar Triwahyuni (10212696)
Gina Ramadhani S (13212145)
Khairina R (14212071)
Mugia Shilvy P (14212754)
Syahrul Setiabudi (17212243)
Thonthowi Jauhari (17212359)
Yaya Budi Kurnia A (17212798)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pemasaran
adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan
hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu
kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka
kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung
dalam kaitannya dengan pasar. Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif
sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam
persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang
dijalankannya . Produk – produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses
yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan
kepuasan konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan
mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan
menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat
mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh
karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada
perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level
bawah .
Dalam pemasaran moderen membutuhkan lebih dari sekadar
produk atau jasa perkwalitas, harga kompetitif, dan ketersediaan produk bai
pelanggan sasaran. Pemasaran moderen juga memerlukan komunikasi interaktif yang
bekesinambungan dengan para pelanggan potensial dan aktual. Kemajuan teknologi
komuniasi, seperti internet, telepon genggam, dan TV satelit memfasilitasi
berkembangnya sejumlah media baru untuk berkomunikasi dengan pelanggan.
Ketersediaan beraneka macam media memberikan semakin banyak pilihan bagi setiap
organisasi pemasaran untuk menjalin komunikasi interaktif dengan Stakehorder
utamanya. Disisi lain pemasar menghadapi tantangan besar dalam
mengintegrasikan berbagai macam komunikasinya agar dapat menciptakan kejelasan
dan konsistensi pesan, serta sinergi antar media yang digunakan. Tantangan bagi
setiap organisasi pemasaran, baik barang maupun jasa. Terutama, berupa
keputusan menyangkut media, ala dan teknologi yang bisa dimanfaatkan dalam
rangka mengelolah sistem komunikasi pemasaran yang kompleks.
B.
Rumusan
Masalah
Masalah yang
ada dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan ‘’
Komunikasi pemasaran’’?
2. Apa
definisi dari pemasaran (marketing) ?
3. Konsep dasar pengembangan berbagai
program
4. Bagaimana strategi yang diambil
dalam komunikasi pemasaran ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Defenisi dan Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah aspek
penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran.
Dalam decade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran
menjadi penting. Bahkan telah diklaim bahwa “pemasaran di era 1990-an adalah
komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran. Keduanya tidak terpisahkan”.
Secara keseluruhan
aktivitas-aktivitas komunikasi pemasaranmeliputi iklan, tenaga penjualan, papan
nama took, display ditempat pembelian, kemasan produk,
publisitas, dan alat-alat komunikasi lainnya merupakan komponen promosi dalam
bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasran bagi sebuah merek
terdiri dari 4 set keputusan yang saling terkait mengenai : product,
price, place, promotion.Walaupun “4p” ini menyebabkan “promosi”umum
digunakan dalam mendeskripsikan komunikasi dengan pelangan maupun dengan calon
pelanggan, namun terminology “komunikasi pemasaran” sekarang ini lebih disukai
oleh para praktisi dan akademisi pemasaran.
Konsep 4P meliputi :
a)
Promotion,
Merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan
perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya kepada pasar sasarannya. Promosi
merupakan komunikasi pemasaran yang diusahakan untuk mempersuasi atau
mempengaruhi konsumen guna meningkatkan pasar sasaran atau perusahaan dan
produknya yang ada dipasar agar konsumen dapat menerima, membeli, loyal,
terhadap produk perusahaan.
b)
Product
Adalah sesuatu yang ditawarkan di pasaran guna memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk meliputi barang, jasa, pengalaman,
events, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi, dan lain-lain.
c)
Place
Merupakan lokasi saluran distribusi yang disebut suatu
perangkat organisasi yang saling tergantung dalam penyedia suatu produk atau
jasa untuk digunakan oleh konsumen, tempat juga merupakan berbagai aktivitas
yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia
bagi pelanggan sasaran.
d)
Price
Jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan
untuk mendapatkan produk (nilai suatu barang yang dinyatakan dengan
uang menurut buchari alma (2004:169)) Keputusan-keputusan mengenai harga
mencakup tingkat harga, potongan harga, keringanan, periode pemasaran,
dan rencana iklan yang dibuat oleh produsen
Menurut Philip Kotler (2000:15),
konsep marketing mix berasal dari McCarthy, Kotler menyarankan
kepada setiap perusahaan untuk memainkan komposisi 4P itu, misalknya dengan
mengubah harga berbagai biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan promosi atau
bahkan mengembangkan produk baru serta memodifikasi saluran distribusi.
Artinya, dari kacamata produsen, konsep 4P ini banyak memainkan peran yang
sangat penting dalam mempengaruhi konsumen.
Penyusunan strategi mengenai produk, tidak hanya dengan mempertimbangkan solusi
kepada pelanggan, tetapi menawarkan flexible benefitserta
menciptakan inovasi yang kratif. Itulah sebabnya berbagai merek handphone tidak
hanya berhenti pada sekedar member solusi untuk berkomunikasi, tatepi terus
menerus menciptakan produk-produk yang kreatif dan inovatif. Produsen tidak lagi
berperas sebagai pemuas keinginan dan kebutuhan pelanggan, tapi sudah berperan
sebagai pencipta keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Strategi harga tidak hanya ditentukan berdasarkan biaya yang harus dikeluarkan
oleh pelanggan untuk memperoleh barang atau jasa tersebut, tetapi juga
berdasarkan prioritas yang fleksibel dan penciptaan nilai yang superior.
Artinya, nilai relative antara manfaat yang diterima pelanggan lebih besar
dibandingkan dengan biaya relative yang harus dikeluarkannya.
Strategi saluran distribusi (place) tidak lagi mempertimbangkan
apakah saluran distribusi itu dapat menciptakan kenyamanan serta kemudahan bagi
pelanggan, tetapi lebih jauh daripada itu, yaitu flexibilitas pengiriman
yang diinginkan oleh retailer maupun pelanggan – seperti
ketepatan pengiriman barang, cara pembayaran, dll. Artinya, masing-masing
perusahaan memberikan yang paling baik dibandingkan yang diberikan oleh
pesaing. Strategi promosi tidak lagi berupa pengkomunikasian pesan-pesan produk
atau jasa kepada pelanggan, melainkan sudah berupa kombinasi dari berbagai
bauran promosi dengan memanfaatkan database pelanggan secara individu dan
fleksibel. Terakhir, mengingat saat ini hamper sebagaian besar produk juga
diikuti oleh jasa, maka bauran pemasaran tidak hanya disempurnakan menjadi 4P,
tetapi juga ditambah dengan 4F lainnya, yaitufleksibel people (siapa
yang paling baik berhubungan dengan pelanggan), flexible process (apa
yang harus dilakukan pelanggan pada saat berhubungan dengan perusahaan secara
fleksibel), dan fleksibel partnership (membina jaringan kerjasama
baik vertical maupun horizontal secara fleksibel).
2.
Pemasaran
(marketing)
Pada intinya pemasaran merupakan
sebuah kegiatan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. definisi
dari seorang ahli mengatakan pemasaran adalah memenuhi kebutuhan sosial dengan
cara yang menguntungkan. Definisi pemasaran menurut AMA (american marketing
association) “pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan
untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi
dan pemangku kepentingan”. Karenanya kita dapat memandang manajemen pemasaran
sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan serta
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan
nilai pelangan yang unggul. Untuk itu dapat kita simpulkan bahwa pemasaran
adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan menawarkan dan secara
bebas memperluaskan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.
Peter Drucker, seorang ahli teori
manajemen terkemuka menjelaskan selalu akan ada kebutuhan akan penjualan, namun
tujuan dari pemasaran adalah membuat penjualan berlimpah. Tujuan pemasaran
adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa
bisa sesuai dengan kebutuhannya, sehingga produk atau jasa bisa sesuai dengan
kebutuhannya sehingga terjual sendiri. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan
seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Dengan demikian yang dibutuhkan
hanyalah memastikan produk dan jasa yang tersedia.
Branding
American Marketing association (AMA) mendefinisikan bran
sebagai “nama, tanda, simbol, atau design atau kombinasi semuanya
untuk mengidentifikasi sebuah barang atau sevice dari penjual atau group
penjual, yang membedakannya dari penjual lain, berdasarkan pengertian itu
sangatlah penting dilakukan branding karena brand dapat melekat di hati dan
pikiran konsumen, dan calon konsumen setiap brand berperan dengan brand lain
utuk mendapatkan prioritas dari konsumen atau calon konsumen karena pada
akhirnya brand lah yang menentukan apakah dapat menstimuli penjualan bukan
barang itu sendiri.
Marketing Communication Mix
(Advertising, Public Relation, Sales
Promotions, Personal Selling, Direct Promotions)
Seperti halnya marketing mix, marketing communication adalah rumusan 4 elemen
penting dalam Imc, masing masing elemen penting untuk menyampaikan pesan
terhadap kelompok sasaran namun pada penggunaannya tergantung pada
karakteristik target audience spesifik yang di sasar, ketersediaan sumber daya,
serta tujuan dan sasaran.
Advertising
Iklan merupakan salah satu bentuk
komunikasi atau pesan yang dibayar meskipun kadang-kadang bisa juga gratis melalui
suatu media, dari pengiklan yang terindentifikasi dan dengan rancangan pesan
yang juga dikendalikan oleh pengiklan. Media utama yang digunakan untuk
menyampaikan pesan pada umumnya adalah televisi, radio, bioskop, surat kabar,
majalah, papan iklan (billboard), dan internet. Selain itu iklan juga dapat
hadir di kemasan produk, di kursi taman, di dinding bangunan atau bus kota, di
elevator, anak tangga eskalator, atau toilet umum. Pada umumnya iklan
ditempatkan di titik-titik yang mudah teterpa dan dengan konsentrasi khalayak
sasaran yang tinggi. Kenyataan itu, ditambah dengan pergeseran makna yang
terjadi dewasa ini menyebabkan definisi iklan dan periklanan menjadi tidak
sederhana pula.
Iklan adalah pesan komunikasi pemasaran atau komunikasi publik tentang sesuatu
produk yang disampaikan melalui sesuatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang
dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Iklan
korporat, iklan layanan masyarakat, iklan promo program, iklan komersial.
Sedangkan yang tidak termasuk adalah pemerekan (branding).
Public Relations
Public Relations merupakan seni
untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat meningkatkan
kepercayaan publik terhadap seseorang, perusahaan, atau organisasi. Selain itu
Public Relations juga merupakan elemen penting dalam sistem komunikasi yang
dapat memenuhi kebutuhan individu akan informasi berbagai aspek kehidupan, yang
menjadi evaluasi sikap publik, identifikasi kebijaksanaan, prosedur perusahaan
yang dikaitkan dengan minat publik. Public Relations merupakan usaha meng
edukasi, bukan memborbardir melalui iklan, dalam usaha meng edukasi ini di
butuhkan kredibilitas dari pihak pihak atau individu yang menyampaikan pesan
ini, sedang kredibilitas inii juga di bangun melalui serangkaian kegiatan Public
Relations.
Sales Promotions
Sales promotion didefinisikan
sebagai bujukan langsung yang menawarkan suatu nilai tambahan atau insentif untuk
produk kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen.
Ada beberapa aspek penting dalam sales promotion:
1.
Sales
promotion melibatkan beberapa jenis rangsangan yang dapat memberikan insentif.
Insentif ini merupakan elemen kunci dalam program promosi, jenisnya juga
bermacam-macam, antara lain: dengan memberikan kupon, potongan harga,
kesempatan untuk mengikuti kontes atau undian, pengembalian uang kembali, atau
jumlah tambahan suatu produk. Insentif ini juga dapat berupa memberikan sampel
produk dengan gratis, dengan harapan dapat menghasilkan pembelian setelah
mencoba produk tersebut, atau dalam bentuk hadiah yang berfungsi sebagai
pengingat.Sementara iklan lebih berorientasi pada memberikan konsumen alasan
untuk membeli suatu produk, sedangkan sales promotion lebih kepada menyediakan
insentif agar konsumen membeli sebuah merek tertentu.
2.
Sales
promotion pada dasarnya adalah alat percepatan, yang dirancang untuk
mempercepat proses penjualan dan memaksimalkan volume penjualan. Dengan
memberikan insentif atau dorongan tambahan, sales promotion dapat memotivasi
konsumen untuk membeli lebih banyak atau memperpendek siklus pembelian dengan
mendorong konsumen untuk mengambil tindakan lebih yang lebih cepat.
Sales promotion dapat dibagi menjadi dua kategori utama: consumer-oriented dan
trade-oriented promotions.
3.
Consumer
oriented promotions adalah kegiatan promosi yang mengarah kepada konsumen,
pembeli akhir dari barang dan jasa, dan dirancang untuk mendorong mereka untuk
membeli merek pemasar. Consumer-oriented promotions bekerja bersama dengan
iklan untuk mendorong konsumen agar membeli merek tertentu dan dengan demikian
menciptakan permintaan atas suatu produk. Kegiatan yang termasuk Consumer oriented
promotions antara lain: kupon, potongan harga, hadiah, pengembalian uang dan
lain sebagainya. Trade-oriented promotions adalah kegiatan promosi yang
dirancang untuk memotivasi distributor dan pengecer agar berupaya ekstra untuk
memasarkan produk kepada pelanggan mereka. Kegiatan yang termasuk Trade oriented
promotions antara lain: kontes dealer, tunjangan perdagangan, program pelatihan
penjualan, pameran dagang.Beberapa kurun waktu terakhir banyak pemasar yang
sadar bahwa sales promotion cukup berpengaruh dalam proses pembelian suatu
produk. Maka dari itu perlu adanya peningkatan promosi penjualan, tentunya yang
bersinergi dengan iklan sebagai pembangun merek.
4.
Alasan
utama untuk meningkatkan sales promotion adalah bahwa industri promosi telah
matang selama beberapa dekade terakhir. Peningkatan kecanggihan dan peran yang
lebih strategis dan fokus serta memiliki peran yang cukup penting dalam program
IMC dibanyak perusahaan.
5.
Ada
juga sejumlah faktor lain yang menyebabkan pentingnya meningkatkan sales
promotion dan bergesernya anggaran pemasaran dari media iklan ke
consumer-oriented dan trade-oriented promotions. Diantaranya adalah kekuatan
pertumbuhan pengecer, menurunnya loyalitas merek, meningkatkan sensitivitas
promosi, proliferasi merek, fragmentasi pasar konsumen, fokus jangka pendek
dari banyak pemasar, meningkatkan akuntabilitas, kompetisi, dan kekacauan.
·
Tujuan
dilakukannya sales Promotions adalah :
Kekhawatiran tentang Peningkatan Peranan Sales Promotion
Konsumen Membangun Franchise versus non waralaba Membangun Promosi
Mengembangkan promosi perdagangan yang membantu membangun ekuitas merek. Tujuan
Promosi Penjualan Berorientasi Konsumen Mendapatkan Trial dan Pembelian Kembali
Peningkatan Konsumsi sebuah Merek Didirikan Meningkatkan Komunikasi
PemasaranTerpadu dan Bangunan Ekuitas Merek.
·
Teknik
Consumer-Oriented Sales Promotion
sample
coupon
premium
content
3. INTEGRATED MARKETING
COMMUNICATION
IMC (Integrated Marketing
Communication) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang
memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran
strategis dari berbagai disiplin komunikasi, misalnya periklanan umum, respon
langsung, sales promotion, dan PR mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk
memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.
Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses
dari pengelolaan customer relationships yang menggerakkan brand value.”
Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai
fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan
dengan customer dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi
secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta
menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.
Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari
sekian proses yang tersedia guna membina hubungan dengan customer. Apa yang
membedakan IMC dengan proses customer-centric lainnya adalah dasar dari proses
tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung dari semua hubungan, dan
juga merupakan proses yang sirkuler.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC
adalah komunikasi. Dengan komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan
pesan positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran
menciptakan dan menyokong brand relationship. Untuk membangun hubungan jangka
panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. Brand
relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan
nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.
Semakin banyaknya istilah IMC yang dipakai oleh para
praktisi dan pakar pendidikan, namun tidak ada istilah yang benar-benar
disetujui tentang apakah IMC itu? Tapi ada dua ide pokok mengenai IMC:
·
Komunikasi
pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi
pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam meraih konsumen namun semua itu
harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan
agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut
·
Komunikasi
yang berintegrasi. Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan
brand awareness atau pencitraan produk yang baik saja, namun juga harus dapat
menimbulkan hasil penjualan yang baik.
FILOSOFI IMC DALAM PERSPEKTIF PEMASARAN DAN KOMUNIKASI
·
Perspektif
Komunikasi
Lagi seperti yang sudah diuraikan
diatas, fondasi yang penting dari IMC merupakan komunikasi pengiriman dan
penerimaan pesan. Seperti halnya kita berkomunikasi dengan teman, kita secara
sadar ataupun tidak, menggunakan kata-kata, aksi, gerak tubuh, bahkan mimik
muka tertentu. Ketika kita berkomunikasi dengan ortu atau guru, mungkin
strategi komunikasi kita akan cenderung serius. Tetapi jika kita berkomunikasi
dengan sahabat, pesan yang disampaikan mungkin akan lebih fleksibel, dan bahkan
terkesan konyol. Tetapi, walaupun kita mengirimkan berbagai jenis pesan kepada
berbagai jenis orang, semua isi pesan yang datang dari kita mempunyai
konsistensi yang membuat penerimanya tahu bahwa pesan ini datang dari kita,
bukan dari orang lain. Dalam IMC pun, konsistensi juga diperlukan agar brand
image dapat menancap kuat dalam benak konsumen.
Dalam prakteknya, IMC tidak jauh
berbeda dengan hubungan personal. Memilih suatu brand, sama halnya dengan
memilih teman. Kita mempunyai banyak pilihan yang harus dipertimbangkan.
Terkadang kita lebih memilih berteman dengan orang yang biasa-biasa saja tapi
pengertian dibandingkan dengan orang yang populer tapi egois, bukan? Sama
halnya IMC dari perspektif komunikasi, kadang pilihan kita terhadap suatu brand
tergantung dari apa yang dikomunikasikannya kepada kita. Misalnya: kita memilih
bank X karena tagline-nya yang berbunyi “melayani dengan senyum” disertai
dengan pelayanan dari teller-nya yang benar-benar ramah dan dengan senyuman.
Bahkan menurut penelitian dari customer yang meninggalkan brand tertentu, 70
persen-nya mengatakan bahwa alasan mereka meninggalkan brand itu bukan karena
produk/jasanya yang kurang memuaskan, tetapi dikarenakan bagaimana cara mereka
memperlakukan customer kurang memuaskan.
·
Perspektif
Pemasaran
Untuk mengerti IMC, kita harus
memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena fungsi-fungsi IMC sendiri
berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC sendiri
merupakan konsep sekaligus proses. Dalam konsepnya, IMC menciptakan customer
dan brand equity; sedangkan dalam prosesnya me-manage hubungan jangka panjang
dengan customer.
Dalam IMC, kita memadukan fungsi-fungsi pemasaran seperti
advertising, personal selling, sales promotion, PR, dsb. guna menciptakan dan
memelihara suatu brand relationships. Untuk menciptakan suatu brand
relationships yang baik, maka diperlukan penciptaan brand message yang baik
pula. Sekali lagi, untuk menciptakan brand message yang baik itu, maka
fungsi-fungsi pemasaran harus berjalan terpadu dan tidak saling kontradiksi.
Misalnya: ketika kita mengiklankan produk parfum untuk kalangan wanita elit,
maka pengemasan parfumnya harus dibuat dengan kesan mewah juga. Nah, ketika
brand relationship terpelihara dengan baik, maka dengan sendirinya customer
akan memilih brand kita, dan akan meningkatkan penjualan serta meraih untung
kelak. Secara otomatis, dengan IMC itulah, maka tujuan dari pemasaran, yakni
supaya customer mengenal dan mau membeli produk kita, telah tercapai.
KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI
PROGRAM IMC
1. DIRECT MARKETING
Disaat
perusahaan ingin berhubungan langsung dengan customer tanpa melalui retailer,
maka digunakanlah direct-response marketing, seperti: close-loop, interactive,
database-driven messaging system yang menggunakan banyak jenis media untuk
menciptakan respon behavioral.
Direct
marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari front-end dan back
end operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang mencakup
the offer (yakni segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh
perusahaan guna mencapai perilaku customer yang diinginkan perusahaan, misal:
penawaran harga khusus, garansi, dll), the database (mendapatkan data
customer-nya dan menggunakan data itu untuk penawaran selanjutnya) dan the
response (memberikan respon yang baik terhadap customer, misal: dengan membuat
toll-free-line untuk layanan customer) sedangkan back end berusaha
mempertemukan harapan konsumen dengan produk, mencakup fulfillment (yakni membuat
produk atau informasi yang diminta oleh konsumen cocok, efektif dan tepat
waktu).
2. SALES PROMOTION
Sales
promotion merupakan istilah singkat dari penawaran nilai tambah yang dirancang
untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari customer. Contoh dari nilai
tambah itu sendiri adalah “kesempatan untuk memenangkan hadiah”, potongan harga
(seperti diskon 20 %, sale 50 % off, dsb.), produk ekstra (seperti “isi teh
kotak 30% lebih banyak”), sample gratis dan premiums (misalnya beli rinso dapat
piring cantik)
Pada
konsepnya, Sales promotion digunakan untuk memotivasi customer agar melakukan
aksi dengan membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran produk dalam
jangka waktu terbatas.
3. PUBLIC RELATIONS/MPR.
PR
dalam konsepsi IMC melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam, tidak
hanya bertugas men-track opini publik saja, tetapi juga bertugas me-manage
corporate brand dan menjaga reputasinya.
Lalu MPR
merupakan salah satu fungsi PR yang digunakan sebagai media tanpa bayar untuk
menyampaikan brand information guna mempengaruhi calon customer atau customer
secara positif. MPR sendiri lebih fokus kepada customer atau calon customer dan
melengkapi strategi marketing yang lain dengan 4 cara: (1) meningkatkan
kredibilitas brand message; (2) menyampaikan message sesuai targetnya
berdasarkan aspek demografis, psikografis, etnik atau khalayak secara regional;
(3) mempengaruhi opinion leader atau trendsetter yang berpengaruh; (4)
melibatkan customer dan stakeholder lainnya pada event spesial.
4. PERSONAL SELLING
Personal
Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur
dari suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan
komunikasi yang sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekaramg ini terfokus
pada pemecahan masalah dan penciptaan nilai bagi customer (lebih dikenal
sebagai partnership) Dimensi dari partnership ini adalah, seorang salesperson
harus memahami customer-nya dengan baik.
Personal
selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun perbedaan
dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani salesperson
berinteraksi secara tatap muka dengan customer.
5. ADVERTISING
Advertising
merupakan “Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu
ide, barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor
(perusahaan) yang teridentifikasi. Karakteristik dari iklan sendiri adalah
bersifat non-personal, komunikasi satu arah, ada sponsor (khalayak yang
peduli), dan bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku.
Biasanya
advertising itu dipakai ketika suatu perusahaan ingin mengubah customer dari
unaware, menjadi aware terhadap suatu brand.
6. PUBLICITY
Publicity
sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm
maupun Advertising Agency. Publicity timbul untuk membantu menangkap perhatian
publik dan membedakan tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan
lain yang menjadi saingannya. Publicity dalam MPR berarti memeproleh penyebutan
nama merek di media massa dalam cara-cara yang berbeda, waktu dan tempat
sesering mungkin sehingga menjadi top-of mind awareness. Walaupun PR menawarkan
kredibilitas yang lebih besar dalam membangun publicity, namun advertsing dapat
menawarkan awareness dan kontrol yang lebih besar. Lalu untuk beberapa alasan,
maka sejumlah perusahaan menyampaikan pesan PR mereka lewat advertising.
7. EVENTS/SPONSORSHIP
Event
marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang
mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam
event tersebut. Perusahaan dan organisasi-organisasi non-profit menggunakan
events dengan beberapa alasan, yaitu: untuk melibatkan sasaran khalayak, untuk
mengasosiasikan sebuah brand dengan aktivitas, gaya hidup atau orang-orang
tertentu, untuk meraih sasaran khalayak yang sulit dijangkau, untuk
meningkatkan brand awareness dan untuk menyediakan platform yang baik bagi
brand publicity.
Sponsorship
adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang
dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan. Sponsorship dapat
membedakan sekaligus meningkatkan nilai suatu merek. Beberapa pedoman yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam memilih sponsorship: target
khalayak, penguatan citra merek, dapat diperpanjang, keterlibatan merek, biaya
yang efektif dan sponsor lainnya.
8. INTERACTIVE MARKETING
Interactive
marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau
tidak berkomunikasi dengan customer-nya atau mampu memberikan solusi yang baik,
yang terkait dengan penggunaan produk. Dalam hal ini interactive marketing juga
terkait dengan customer relationship management.
Bauran
Komunikasi Pemasaran (Promosi) terdiri atas lima alat komunikasi
utama:
o Periklanan: Semua bentuk penyajian
dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh
perusahaan sponsor tertentu.
o Promosi Penjualan: Berbagai insentif
jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau
jasa.
o Hubungan masyarakat dan publisitas:
Berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau
masing-masing produknya.
o Penjualan pribadi: Interaksi
langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.
o Pemasaran langsung: Penggunaan
surat, telepon, faksimil, e-mail, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari
pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
Periklanan
Karena banyaknya bentuk dan penggunaan periklanan, sangat
sulit untuk membuat generalisasi yang merangkum semuanya. Namun, sifat-sifat
berikut dapat diperhatikan:
·
Presentasi
umum: Periklanan yang bersifat umum itu memberikan semacam keabsahan pada
produk dan menyarankan tawaran yang terstandardisasi. Karena banyak orang
menerima pesan yang sama, pembeli mengetahui bahwa motif mereka untuk membeli
produk tersebut akan dimaklumi oleh umum.
·
Tersebar
luas: Periklanan adalah medium yang berdaya sebar luas yang memungkinkan
penjual mengulang pesan berkali-kali. iklan juga memungkinkan pembeli menerima
dan membandingkan pesan dari berbagai pesaing. Periklanan berskala besar oleh
seorang penjual menyiratkan hal yang positif tentang ukuran., kekuatan, dan
keberhasilan penjual.
·
Ekspresi
yang lebih kuat: Periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan
dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang penuh seni.
·
Tidak
bersifat pribadi: Audiens tidak merasa wajib untuk memperhatikan atau
menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan monolog, bukan dialog, dengan audiens.
Promosi
Penjualan
Walaupun
alat promosi penjualan-kupon, kontes, harga premi, dan sejenisnya sangat
beragam, semuanya memberikan tiga manfaat yang berbeda:
·
Komunikasi:
Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya meinberikan informasi yang
dapat mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan.
·
Insentif
Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi
yang memberi nilai bagi konsumen.
·
Ajakan:
Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian
sekarang.
Perusahaan
menggunakan alat-alat promosi penjualan itu untuk menciptakan tanggapan yang
lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendapatkan
akibat jangka pendek seperti mendramatisir tawaran produk dan mendorong
penjualan yang lentur.
Hubungan
Masyarakat dan Publisitas
Daya
tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus:
·
Kredibilitas
yang tinggi: Ceritera dan gambar mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya
oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.
·
Kemampuan
menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya: Hubungan masyarakat dapat
menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan
iklan.
·
Dramatisasi:
Hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan
atau produk.
Pemasar
cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat; tetapi program hubungan
masyarakat yang direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan dengar elemen
bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat efektif.
Penjualan
personal
Penjualan
personal adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap proses pembeliar
lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli.
Penjualan personal, memiliki tiga ciri khusus:
·
Konfrontasi
personal: Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat
mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat.
·
Mempererat:
Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungar mulai dari
hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah
benar-benar mengetahui_ minat pelanggan yang terbaik.
·
Tanggapan:
Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan
pembicaraan wiraniaga.
Pemasaran
Langsung
Meski terdapat berbagai bentuk pemasaran langsung-surat
langsung, pemasaran jarak jauh, pemasaran elektronik, dan sebagainya-semuanya
memiliki empat karakteristik berikut. Pemasaran langsung bersifat:
·
Nonpublik:
Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu.
·
Disesuaikan:
Pesan dapat disiapkan untuk menarik orang yang dituju.
·
Terbaru:
Pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat.
4. Strategi Komunikasi Pemasaran
Ada empat faktor utama dalam perancangan strategi komunikasi
pemasaran, yakni:
- Karakteristik
intangibility pada kinerja jasa.
Jasa lebih bersifat kinerja daripada
objek, sehingga pemasar jasa harus mampu mencari cara-cara membuat jasanya
lebih konkret dan menklarifikasi tipe kinerja yang bisa diberikan. Tangible
cues perlu dimanfaatkan secara optimal dalam kampanye periklanan. Periklanan
tidak hanya diarahkan untuk mendorong pelanggan agar membeli jasa perusahaan,
namun sebaliknya juga menargetkan karyawan sebagai audiensi kedua dalam rangka
memotivasi mereka untuk menyampaikan jasa berkualitas tinggi.
- Keterlibatan
pelanggan dalam produksi jasa.
Tekanan untuk meningkatkan
produktifitasdalam organisasi sering menyebabkan dibutuhkannya perubahan yang
signifikan dalam sistem penyampaian, terutama menyangkut pemanfaatan inovasi
teknologi.
- Manajemen
penawaran dan permintaan.
Iklan dan promosi penjualan bisa
membantu pemasar untuk membentuk permintaan agar selaras dengan ketersediaan
kapasitas pada periode waktu spesifik. Strategi manajemen permintaan, seperti
mengurangi pemakaian pada saat permintaan puncak dan menstimulasi pemakaian
pada periode permintaan sepi, bisa diterapkan secara efektif melalui program
promosi penjualan dan periklanan.peluang terbesarnya adalah pada saat terjadi
gap besar antara harga jual normal dan biaya variabel.
- Peranan
strategis staf kontak pelanggan.
Karyawan bisa merupakan faktor
central dalam penyampaian jasa. Iklan yang menampilkan karyawan yang sedang
bekerja bisa membantu calon pelanggan memahami karakteristik service ecounter
dan menyiratkan janji perhatian personal yang bisa diharapkan untuk diterima.
Zeithaml
& bitner (2003) mengidentifikasikan empat factor utama yang sering
menyebabkan timbulnya masalah komunikasi pemasaran yakni:
a.
Kurang
memadainya manajemen janji layanan, baik melalui wiraniaga, iklan maupun staf
layanan pelanggan.
b.
Melambungnya
ekspektasi pelanggan.
c.
Kurangnya
edukasi pelanggan.
d.
Kurang
memadainya komunikasi internal.
Dalam
rangka mengatasi masalah-masalah tersebut, Zeithaml & bitner (2003)
merekomendasikan empat strategi utama komunikasi pemasaran:
1.
Manajemen
janji jasa.
Mengkoordinasikan janji-janji yang
dibuat oleh semua sumber pemasaran eksternal dan interaktif dalam rangka
memastikan bahwa janji-janji tersebut konsisten dan realistis. Seperti;
merancang periklanan yang efektif dengan berbagai cara, mengkoordinasi
komunikasi eksternal, memberikan janji-janji yang realistis, menawarkan garansi
jasa.
2.
Manajemen
ekspektasi pelanggan.
Mengkonfirmasikan kepada pelanggan
bahwa perusahaan tidak dapat atau tidak selalu bisa menyediakan tingkat layanan
yang diharapkan pelanggan. Beberapa strategi spesifik yang bias
diimplementasikan, yaitu; menawarkan pilihan atau alternative, menawarkan
tiered-value service offerings, mengkomunikasikan criteria dan tinggat
efektivitas, menegosiasikan ekspektasi yang tidak realistis.
3.
Peningkatan
edukasi pelanggan.
Menyediakan informasi yang memadai
untuk para pelanggan mengenai proses jasa dan criteria evaluasi aspek-aspek
jasa yang penting.edukasi yang bias dilakukan adalah dengan bentuk; menyiapkan
pelanggan untuk proses jasa, mengkonfirmasikan kinerja dengan standard an
ekspektasi, mengklarifikasikan ekspektasi setelah penualan, mendidik pelanggan
agar menghindari periode permintaan puncak dan menggunakan jasa pada periode
sepi.
4.
Manajemen
komunikasi pemasaran internal.
Menyebarluaskan informasi kepada
seluruh jajaran organisasi dalam rangka menyelaraskan semua fungsi dengan
ekspektasi pelanggan. Seperti; merancang komunikasi vertical yang efektif,
merancang komunikasi horizontal antar departemen fungsional yang efektif,
menghubungkan staf back office dengan pelanggan eksternal melalui interaksi
langsung, membentuk tim lintas fungsional.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Bedasarkan
pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Komunikasi
pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual
dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang
pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara
menyandarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.
Bentuk-bentuk
komunikasi marketing (juga disebut bauran promosi) terdiri dari empat alat
penting yaitu; Periklanan, Daya sebar iklan, Daya ekspresi yang besar, Impersonalitas,
Promosi penjulan, Komunikasi, Intensif, Ajakan, Publisitas, Penjualan personal.
Tujuan dari
komunikasi pemasaran adalah Menyebarkan informasi dari suatu produk,
Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsuman pesaing untuk
beralih merk (Komunikasi persuasif), Mengingatkan audien untuk melakukan
pembelian ulang (Komunikasi mengingatkan kembali).
DAFTAR PUSTAKA
https://komunikologi.wordpress.com/2008/02/18/alat-alat-komunikasi-pemasaran-promosi/
https://hilwanisari.wordpress.com/2011/12/21/komunikasi-pemasaran/